Senin, 27 April 2020

Kepentingan Tes Covid-19, Pemerintah Berkomitmen Produksi Reagen

Kepentingan Tes Covid-19, Pemerintah Berkomitmen Produksi Reagen


Jumpabet, Situs Jumpabet, Link Alternatif Jumpabet, Reagen adalah salah satu cairan yang biasanya digunakan di laboratorium. Reagen biasanya ditambahkan untuk melihat adanya reaksi kimia pada kondisi tertentu, seperti dalam hal diagnosis infeksi coronavirus. Selain menggunakan reagen, ada screening untuk melihat risiko gejala Corona pada seseorang. Tes screening ini menggunakan alat rapid test.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan komitmen pemerintah memproduksi reagen guna kepentingan tes Covid-19.

"Nantinya kita akan berusaha untuk mampu memproduksi secara mandiri reagen (perangkat) untuk kepentingan tes. Oleh kerena itu ini menjadi sesuatu yang penting," katanya dalam konferensi pers, Senin (27/4).

Yurianto menyebut, upaya memproduksi reagen menjadi prioritas. Sehingga bisa secara mandiri memiliki kemampuan memproduksi peralatan tes Covid-19.

Dia menyebut, sampai saat ini lebih dari 436.000 unit reagen pemeriksaan PCR telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Ini menjadi kunci untuk melaksanakan tes untuk bisa mencapai 10 ribu dari pemeriksaan PCR setiap hari di seluruh Indonesia," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengakui Indonesia masih mengalami keterbatasan reagen untuk melakukan tes polymerase chain reaction (PCR). Kondisi itu lantaran alat yang digunakan saat berasal dari impor.

"Untuk mempercepat, Pemerintah Indonesia masih menggunakan pereaksi impor untuk memenuhi kebutuhan negara," kata Wiku saat siaran telekonferensi, Kamis (23/4).

Mengatasi kondisi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta beberapa universitas mengembangkan pembuatan reagen. Saat ini sedang dalam tahap uji coba produksi.

"Saat ini sedang dalam proses untuk produksi percobaan pertama," jelas Wiku.

Penelitian 75.159 Spesimen


Hingga saat ini jumlah spesimen yang telah diteliti mencapai lebih dari 75.000 spesimen. Tepatnya sebanyak 75.159 spesimen. Pemeriksaan dilakukan di 46 laboratorium.

"Lebih dari 75.000 tes untuk pemeriksaan antigen berbasis pada real-time PCR. Sebagai hasil dari contact tracing, pelacakan kasus kontak Covid-19 dari kasus positif yang kita temukan sebelumnya," kata Yuri.

"Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar setidak-tidaknya kita mampu melaksanakan 10.000 tes per hari dalam konteks tes PCR real-time yang menggunakan swab dari hidung dan tenggorokan," ujar dia.

Selain itu, telah dilakukan tes screening melalui metode pemeriksaan serologi terhadap sekitar lebih dari ratusan ribu orang. Tes ini dalam rangka mengidentifikasi kemungkinan terpapar dari virus pada kelompok-kelompok kontak dekat maupun sebagai monitoring dari petugas kesehatan yang secara langsung kontak dengan penderita Covid-19. Sehingga kita harapkan dalam waktu yang cepat kita bisa menemukan kasus positif di tengah masyarakat, kemudian mengisolasinya untuk dirawat.

1000 RS Rawat Pasien Covid-19

Sementara itu, Yurianto menuturkan, saat ini ada seribu rumah sakit yang mengkonfirmasi melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19.

"Baik yang statusnya confirm positif, maupun yang dalam status PDP," ungkapnya.

Seribu rumah sakit ini merupakan gabungan antara rumah sakit baik pusat, daerah maupun rumah sakit swasta, TNI-POLRI yang terintegrasi dalam suatu sistem dan di dalam koordinasi Tim Gugus Tugas.

"Jumlah kapasitas tempat tidur juga sudah lebih dari 10 ribu tempat tidur yang diperuntukkan untuk Covid-19," katanya.

Dia menyebut, dari kapasitas 10.000 tempat tidur itu, baru terpakai sekitar tujuh sampai delapan ribu pasien.


"Artinya sebenarnya secara kapasitas masih cukup untuk itu (pasien Covid-19)," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar